Segitiga Exposure atau segitiga emas dalam fotografi adalah kunci dari mendapatkan foto yang ideal. Begitu juga kalau Anda ingin mendapatkan hasil yang esploratif atau rada mainstream tentu saja pengetahuan tentang segitiga exposure ini mutlak dipahami.
Di era kamera modern, sudah disediakan mode AUTO dimana kamera akan mendeteksi sendiri kondisi cahaya dan objek yang ada didepan, lalu kamera akan memutuskan bagaimana settingan exposurenya. Namun, apakah pasti tepat sesuai dengan keinginan? bisa iya bisa tidak. Karena bagaimanapun kamera memiliki sensor elektronik dan tidak memiliki sensor perasaan...hehehe
Nah, biar mudah belajarnya setting kamera Anda pada mode Manual ya...atau M.
Kembali ke segitiga exposure. Saya pakai istilah Aperture, ISO, dan Speed saja ya..biar mudah.
APERTURE (F)
Aperture adalah bukaan lensa kamera yang mengijinkan seberapa banyak cahaya masuk.
Bila Aperture besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil.
ISO
ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.
Sekian dulu, silakan dicoba, ini sekedar teknik dasar jadi setelah benar benar paham, silakan bereksplorasi dengan kamera Anda. Mau menerobos pakem rumus diatas juga tidak masalah.
Aperture besar ditandai angka kecil dan aperture kecil ditandai dengan angka besar
misalnya F 1,4 lebih besar dari F 22.
Pada gambar diatas makin kekiri makin besar (background makin blur) makin ke kanan makin kecil (background tetap jelas).
Selain merupakan salah satu cara mengendalikan cahaya yang masuk, Aperture di gunakan juga untuk mengendalikan kedalaman ruang (depth of field / dof). Banyak yang menggampangkan dengan menganggap dengan istilah bokeh.
Aperture diatur dari lensanya. Kemampuan lensa untuk bukaan besar berbeda beda. Ada yang mentok sampai 5,6 ada yang 4 | 3,5 | 2,8 | 1,4 dst
SHUTTER SPEED
Kecepatan rana (shutter speed) adalah seberapa cepat durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera. Efeknya, foto yang dihasilkan akan bertambah terang.
Satuan shutter speed adalah detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai to 30 detik.
Aperture diatur dari lensanya. Kemampuan lensa untuk bukaan besar berbeda beda. Ada yang mentok sampai 5,6 ada yang 4 | 3,5 | 2,8 | 1,4 dst
SHUTTER SPEED
Kecepatan rana (shutter speed) adalah seberapa cepat durasi kamera membuka sensor untuk menyerap cahaya. Semakin lama durasinya, semakin banyak cahaya yang masuk ke kamera. Efeknya, foto yang dihasilkan akan bertambah terang.
Satuan shutter speed adalah detik. Biasanya berawal dari 1/4000 detik sampai to 30 detik.
Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa.
Efek dari perbedaan shutter ini ada jika semakin cepat maka objek akan beku/ freeze tapi jika lambat gambar akan motion/ bergerak secara berkesinambungan.
Pada gambar diatas, semakin kekiri semakin freeze semakin ke kanan semakin motion. Bagus mana? tergantung foto seperti apa yang ingin Anda hasilkan,
ISO
ISO adalah ukuran sensitivitas sensor terhadap cahaya. Ukuran dimulai dari angka 50, 80 atau 100 dan akan berlipat ganda sampai 3200 atau lebih besar lagi. ISO dengan ukuran angka kecil berarti sensivitas terhadap cahaya rendah, ISO dengan angka besar berarti sebaliknya.
Biasanya dalam ruangan atau indor menggunakan ISO tinggi sedangkan diluar ruangan menggunakan ISO rendah.
Efek dari ISO tinggi, kecepatan memproduksi gambar akan lebih cepat namun kualitas gambar menurun dan menghasilkan noise atau bintik bintik seperti pasir jika dalam tempat yang minim cahaya.
Pada gambar diatas makin kaya warna makin ke kanan makin menurun warnanya dan muncul noise nya.
Sekian dulu, silakan dicoba, ini sekedar teknik dasar jadi setelah benar benar paham, silakan bereksplorasi dengan kamera Anda. Mau menerobos pakem rumus diatas juga tidak masalah.
Comments
Post a Comment