Skip to main content

SC / Shutter Count) itu Bullshit ( Arbain Rambey - Fotografer Senior Kompas)


SC atau Shutter Count bisa menjadi sangat populer buat seorang DSLR user (pengguna). Hanya berbentuk deretan huruf tapi kadang membatalkan seorang calon pembeli kamera untuk melanjutkan transaksinya. Seberapa "bahayakah" SC? Nih akangrifan.net kutip kata-kata senior fotografer jurnalistik Kompas, Om Arbain Rambey.

1. Yang disebut SC adalah jumlah jepretan yang pernah dilakukan sebuah kamera, dan biasanya dipakai untuk mengukur umur kamera.
2. Saya (Arbain Rambey) menyebut SC itu omong kosong (bullshit) pengalaman mengelola ratusan kamera digital di Kompas sejak 1997.
3. SC dipakai untuk menghitung umur kamera karena hanya bagian itu yang bisa dihitung. TV? Radio? Mesin cuci? Gmna menghitugnya umurnya?.
4. Padahal, sebuah kamera akan mati oleh ribuan sebab, tak cuma oleh shutter. Dudukan baterai berkarat pun bikin kamera mati.
5. Shuttercount selalu di besarbesarkan karena hanya bagian itu yg bisa dimatematikakan.
6. Setara dengan SC adalah pengukur kilometer di dashboard mobil. Jumlah kilometer kecil = mobil bagus? Belum tentu bukan?.
7. Shutter kalo rusak/abis mudah di perbaiki. Padahal kerusakan kamera ada banyak yg sulit diatasi dan jauh lebih mahal.
8. Pengalaman saya di kompas, dari ratusan kamera yg digunakan gila-gilaan, hanya 1 persen yg rusak shutter duluan.
9. Orang terlalu risau pada shutter dan shuttercount karena mitos-mitos bodoh dan keliru
10. Bagi saya mitos-mitos shuttercount adalah mitos omong kosong atau bullhit
11. Shutercount/SC itu tidak bisa diramalkan. Kamera bisa jebol pada SC ke-1000000, bisa pula pada sc ke-10.
12. Jangan mikirin shutercount mulu ya, Lensa belasan juta juga bisa rusak dalam keadaan utuh tuh tuh.



nah, Mikir kan sekarang...

Kalau buat akangrifan.net SC itu nggak berpengaruh ke hasil. Tapi pengaruh kalau mau jual beli kamera. kenapa? ya tentu saja...SC bisa dipakai sebagai satu satunya alasan tawar menawar harga.

Comments

Popular posts from this blog

10 Inspirasi Watermark Logo Untuk Fotografer (Bisa Diedit)

Watermark atau tanda air bagi seorang fotografer meskipun bukan yang utama namun cukup penting juga untuk dibuat agar menarik. Mengapa? watermark foto selain menunjukkan karakter fotografer itu sendiri juga merupakan identitas kepemilikan foto sekaligus promosi gratis. Namun jika Anda salah memilihnya, justru bukan mempercantik foto Anda tapi malah norak/ mengurangi estetika foto Anda. Beberapa tokoh menggunakan watermark secara berbeda beda. Namun, jika dikelompokkan rata-rata menggunakan beberapa identitas berikut. Nama "Keren", nama yang dikenal orang biasanya bukan nama Asli atau nama lengkap. Kadang juga julukan. Logo dan nama. Biasanya logo khas vector yang berhubungan dengan alat alat fotografi. Inisial. Singkatan nama atau  kombinasi huruf huruf dan atau angka favorit. Nama website pemilik foto. Agar mudah dihubungi sekalian promosi Nama studio yang menaunginya atau miliknya sendiri beserta nomer kontak. Promosi juga Namun perlu diingat. Meletakkan wat

Mudah Memahami Segitiga Exposure (Kombinasi Aperture, ISO dan Shutter Speed)

Segitiga Exposure atau segitiga emas dalam fotografi adalah kunci dari mendapatkan foto yang ideal. Begitu juga kalau Anda ingin mendapatkan hasil yang esploratif atau rada mainstream tentu saja pengetahuan tentang segitiga exposure ini mutlak dipahami. Di era kamera modern, sudah disediakan mode AUTO dimana kamera akan mendeteksi sendiri kondisi cahaya dan objek yang ada didepan, lalu kamera akan memutuskan bagaimana settingan exposurenya. Namun, apakah pasti tepat sesuai dengan keinginan? bisa iya bisa tidak. Karena bagaimanapun kamera memiliki sensor elektronik dan tidak memiliki sensor perasaan...hehehe Nah, biar mudah belajarnya setting kamera Anda pada mode Manual ya...atau M. . Kembali ke segitiga exposure. Saya pakai istilah Aperture, ISO, dan Speed saja ya..biar mudah. APERTURE (F) Aperture adalah bukaan lensa kamera  yang mengijinkan seberapa banyak cahaya masuk.  Bila Aperture besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil.  Ape

Setting White Balance (WB), Bukan Soal Benar Salah tapi Suasana Yang Ingin Diciptakan

White Balance (WB) adalah elemen sangat penting dalam dunia fotografi digital. Pada pengaturan White Balance kita dapat menentukan warna yang sesuai dengan keinginan. Penggunaan White Balance menjadi sangat penting jika kita terjun dalam fotografi produk yang dijual secara online. Karena yang kita jual pada dasarnya adalah foto digital. Misalnya Anda memotret baju/ jilbab/ asesoris yang memiliki kecenderungan warna yang beragam, jika kita tak menyadari, pembeli bisa jadi akan menyampaikan komplan karena warna tak sesuai.  Sepatu putih karena salah pengaturan menjadi agak coklat. Biru tosca berubah jadi biru muda misalnya. Nah, WB akan meminimalisir kemungkinan ini. Di era digital, setting white balance ditentukan sebelum memotret atau bisa juga setelah memotret kalau memakai format RAW. Pemilihan bukan masalah benar atau salah, tetapi masalah “Kita mau jadinya seperti apa”.  Kalau kita ingin warna di foto kita seperti yang dilihat mata maka WB harus tepat. Namun, untuk bebera