Skip to main content

Beberapa Kerusakan Lensa Yang Umum, Penyebab dan Solusinya


Lensa adalah salah bagian dari fotografi yang punya peranan besar dalam menghasilkan gambar yang sesuai dengan feel fotografernya. Namun, jika terjadi error, fokussing yang meleset, tak bisa di auto fokus, bahkan mati total/ matot? harus bagaimana?
Ada baiknya Anda mengenali kelemahan beberapa lensa berikut, penyebabnya dan solusinya. Bagaimanapun alat elektronik suatu saat pasti ada rusaknya. Entah cepat entah lambat. Salah penyimpanan, salah penggunaan, salah pemasangan bisa jadi penyebab kerusakan.

AF (Auto Fokus) Lensa Mati :
Pada Canon 18-55 IS1, IS2, III, kelemahan utama adalah AF mati solusi Ganti kabel AF.
ERROR01, Khasnya Canon, biasanya karena aperture.
Canon 18-55 semua variant, ganti kabel aperture.
Canon 17-85, ganti kabel aperture.
Canon 55-250, sangat jarang terjadi, ganti kabel aperture.
Canon 17-55, sangat langka, apes saja, ganti kabel aperture.
Tamron 70-300, pasti akan terjadi karena desain, ganti kabel aperture.
50mm 1.8, Servis sensor aperture.
Nikkor AF 18-55, Motor AF sudah lemah, ganti motor AF.
Lensa terjatuh memiliki kemungkinan menyebabkan AF mati.

Lensa Mati Total (Matot)
50mm 1.8, Kabel motherboard.
Lensa lain ? jarang banget.

Lensa Macet
Canon 18-135, komponen internal lepas. Bongkar dan pasang.
Canon 18-200, komponen internal lepas. Bongkar dan pasang.
Canon 28-135, Second element pin salah posisi, bongkar dan pasang.
Canon 17-85, SDA.
Nikkor 18-70, Pin zoom lepas, bongkar dan pasang.
Semua Lensa, habis dibawa ke tempat berdebu. Bongkar, bersihkan.
Fokus Meleset/Tidak tajam.
Semua Nikkor akan seperti ini, kalau dibongkar tapi tidak diadjust lagi kemungkinan besar jadi tidak tajam.
Tamron 18-200 tidak bisa tajam pada 200mm
Nikkor 18-200VR I dan VR II, akan jadi tidak tajam seiring usia.
Nikkor 18-55 semua varian.
Canon 24-70L tidak tajam seiring usia.

Lensa Dihinggapi Jamur.
Musuh alami semua lensa baik canon, nikkor maupun lensa lainnya. Terutama Nikkor, karena susahnya dibongkar.
 Jadi, sayangi lensa anda, sayangi investasi anda.

by wijaya kamera

Comments

Popular posts from this blog

10 Inspirasi Watermark Logo Untuk Fotografer (Bisa Diedit)

Watermark atau tanda air bagi seorang fotografer meskipun bukan yang utama namun cukup penting juga untuk dibuat agar menarik. Mengapa? watermark foto selain menunjukkan karakter fotografer itu sendiri juga merupakan identitas kepemilikan foto sekaligus promosi gratis. Namun jika Anda salah memilihnya, justru bukan mempercantik foto Anda tapi malah norak/ mengurangi estetika foto Anda. Beberapa tokoh menggunakan watermark secara berbeda beda. Namun, jika dikelompokkan rata-rata menggunakan beberapa identitas berikut. Nama "Keren", nama yang dikenal orang biasanya bukan nama Asli atau nama lengkap. Kadang juga julukan. Logo dan nama. Biasanya logo khas vector yang berhubungan dengan alat alat fotografi. Inisial. Singkatan nama atau  kombinasi huruf huruf dan atau angka favorit. Nama website pemilik foto. Agar mudah dihubungi sekalian promosi Nama studio yang menaunginya atau miliknya sendiri beserta nomer kontak. Promosi juga Namun perlu diingat. Meletakkan wat

Mudah Memahami Segitiga Exposure (Kombinasi Aperture, ISO dan Shutter Speed)

Segitiga Exposure atau segitiga emas dalam fotografi adalah kunci dari mendapatkan foto yang ideal. Begitu juga kalau Anda ingin mendapatkan hasil yang esploratif atau rada mainstream tentu saja pengetahuan tentang segitiga exposure ini mutlak dipahami. Di era kamera modern, sudah disediakan mode AUTO dimana kamera akan mendeteksi sendiri kondisi cahaya dan objek yang ada didepan, lalu kamera akan memutuskan bagaimana settingan exposurenya. Namun, apakah pasti tepat sesuai dengan keinginan? bisa iya bisa tidak. Karena bagaimanapun kamera memiliki sensor elektronik dan tidak memiliki sensor perasaan...hehehe Nah, biar mudah belajarnya setting kamera Anda pada mode Manual ya...atau M. . Kembali ke segitiga exposure. Saya pakai istilah Aperture, ISO, dan Speed saja ya..biar mudah. APERTURE (F) Aperture adalah bukaan lensa kamera  yang mengijinkan seberapa banyak cahaya masuk.  Bila Aperture besar, akan banyak cahaya yang masuk dibandingkan dengan bukaan kecil.  Ape

Setting White Balance (WB), Bukan Soal Benar Salah tapi Suasana Yang Ingin Diciptakan

White Balance (WB) adalah elemen sangat penting dalam dunia fotografi digital. Pada pengaturan White Balance kita dapat menentukan warna yang sesuai dengan keinginan. Penggunaan White Balance menjadi sangat penting jika kita terjun dalam fotografi produk yang dijual secara online. Karena yang kita jual pada dasarnya adalah foto digital. Misalnya Anda memotret baju/ jilbab/ asesoris yang memiliki kecenderungan warna yang beragam, jika kita tak menyadari, pembeli bisa jadi akan menyampaikan komplan karena warna tak sesuai.  Sepatu putih karena salah pengaturan menjadi agak coklat. Biru tosca berubah jadi biru muda misalnya. Nah, WB akan meminimalisir kemungkinan ini. Di era digital, setting white balance ditentukan sebelum memotret atau bisa juga setelah memotret kalau memakai format RAW. Pemilihan bukan masalah benar atau salah, tetapi masalah “Kita mau jadinya seperti apa”.  Kalau kita ingin warna di foto kita seperti yang dilihat mata maka WB harus tepat. Namun, untuk bebera